Penambahan ekstrak bunga telang sebagai pewarna alami dalam pembuatan klepon
The addition of butterfly pea flowers extrack as a natural dye in the manufacture of klepon cake
DOI:
https://doi.org/10.22334/paris.v1i9.156Keywords:
Pewarna, Klepon, Bunga TelangAbstract
Penelitian eksperimen tentang penambahan ekstrak bunga telang sebagai pewarna alami dalam pembuatan klepon membahas mengenai kualitas Klepon berbahan tambahan pewarna alami dari bunga telang baik dari segi rasa, tekstur, warna, daya tahan dan aroma. klepon ini termasuk kudapan nasional yg sudah mendunia, di indonesia sendiri klepon ditemukan dengan mudah mulai dari pasar hingga pedagang kue keliling. Bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan dan dikenal sebagai tanaman hias. Blue pea flower. Dalam dunia kuliner bunga telang sangatlah berpengaruh untuk memberi efek daya tarik bagi yang ingin menikmatinya. Berdasarkan hasil uji organoleptik dari penambhan ekstrak bungga telang sebagi pewarna alami dalam pembuatan klepon P1 dengan penambahan ekstrak bungga telang sebagi pewarna alami dalam pembuatan klepon P2, dan penambahan ekstrak bungga telang sebagi pewarna alami dalam pembuatan klepon P3 di dapatkan hasil dari segi rasa, yaitu klepon P3 lebih terasa bunga telang dibandingkan dengan klepon P1 dan P2 yang rasa bunga telang tertutup dengan rasa manisnya. Dari segi rasa klepon berbahan tambahan ekstrak bunga telang P1, P2, P3 mendapatkan total skor, yaitu 136, 108, 92 dengan kriteria enak. Dari segi aroma klepon P1 mendapatkan total skor, yaitu 137 dengan kriteria sangat harum. Sedangkan klepon P2 dan P3 mendapatkan skor, yaitu 79 dan 113 dengan kriteria harum. Dari segi tekstur klepon berbahan dasar tepung daun kelor P1 mendapatkan total skor, yaitu 95 dengan kriteria cukup lembut. Sedangkan P2 dan P3 mendapatkan skor, yaitu 136 dan 104 dengan kriteria sangat lembut. Dari segi warna klepon berbahan tambahan ekstrak bunga telang P1 mendapatkan total skor, yaitu 112 dengan kriteria menarik. Sedangkan P2 dan P3 mendapatkan skor, yaitu 146 dan 124 dengan kriteria sangat menarik. Jadi dari semua percobaan yang memiliki skor tertinggi dan memiliki peminat yang tinggi yaitu P2 dengan total skor, yaitu 555.
References
Andarwulan, N. 2013. Bunga Telang. http://www.femina.co.id.2 Juni 2013. Anonim. 2012. Kembang Telang.
http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku2/2 -068.pdf.25 Agustus 2012.
Arisandi, Y. 2001. Studi Tentang Pengaruh Kopigmentasi Terhadap Stabilitas Antosianin dari
Kulit Buah Anggur (Alphonso lavalle).Skripsi.Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Malang.
Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Menganalisis Tumbuhan.
Padmawiyata, K., dan Soediro, I. ITB. Bandung. Hal.69-94.
Hary, Y. 2012. Bahan Berbahaya Banyak Terkandung dalam Minuman Es. L. dan Smith, J. L. 1996.Anthocyanins and Betalains.Natural Food Colorants.Second Edition.Chapman and Hall. London. Hal.183-241. Lee, M. P., Abdullah, R., dan Hung, K. L. 2011.Thermal Degradation of Blue Anthocyanin
Extract of Clitoria ternatea Flower.International Conference on Biotechnology and Food Science IPCBEE. 7:49-53.
Melawaty, L. 2010. Ekstraksi Pigmen Antosianin Paprika Merah (Capsicum anuum) dengan Menggunakan Asam Tartarat.Adiwidia. 4(2):7-11.
Nicoue, E. E., Savard, S., dan Belkacemi, K. 2007. Anthocyanins in Wild Blueberries of Quebec: Extraction and Identification. Journal of Agricultural and Food Chemistry. 55:5626-5635
Stabilitas Antosianin Dari Kulit Buah Duwet (Syzgium cumini).Jurnal Teknol. dan Industri Pangan. XVI (2):142-146.
Suebkhampet, A., dan Sotthibandhu, P. Effect of Using Aqueous Crude Extract From Butterfly
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Ni Made Ade Sintiya Dewi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.