Perbedaan uji organoleptik kualitas kerupuk kulit daging kakao ( theobroma cacao l ) dengan kerupuk campuran tapioka dan terigu

Differences in organoleptic test quality of cacao meat skin crackers (theobroma cacao l) with tapioca and wheat mixed crackers

Authors

  • I Wayan Oktayasa Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

DOI:

https://doi.org/10.22334/paris.v1i12.236

Keywords:

Kulit Buah Kakao, Kerupuk, Organoleptik, Kakao

Abstract

Kulit buah kakao belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani bahkan sebagian besar dibuang disekitar pohon kakao. Limbah kulit buah kakao dapat digunakan secara optimal dengan mengolahnya menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual yaitu dengan mengelolanya menjadi sebuah kerupuk kulit daging kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas kerupuk kulit daging kakao dengan kerupuk campuran tapioka dan terigu menggunakan uji organoleptik (uji kesukaan=hedonic) dari segi warna, tekstur aroma dan rasa, serta untuk mengetahui kualitas kerupuk kulit daging kakao terbaik dan menciptakan inovasi dalam pembuatan kerupuk. Tempat penelitian di Gianyar, waktu penelitian bulan Maret-Juli 2021. Jenis penelitian ini menggunakan experiment dengan 4 perlakuan dengan 20 ulangan yaitu P0 (kerupuk 0% kulit daging kakao,50% tepung tapioka, 50% tepung terigu), P1 (kerupuk dengan substitusi 25% kulit daging kakao, dengan 37,5% tepung tapioka, 37,5% tepung terigu), P2 (kerupuk dengan substitusi 50% kulit daging kakao, dengan 25% tepung tapioka, 25% tepung terigu), dan P3 (kerupuk dengan substitusi 75% kulit daging kakao, dengan 12,5% tepung tapioka, 12,5% tepung terigu) dengan menggunakan 20 orang panelis. Analisi data dari uji organoleptik yaitu warana, tekstur, aroma, dan rasa digunakan Uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian ada perbedaan yang nyata (p<0,05) rasa dan warna antara P0, P1, P2, dan P3, dan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) aroma dan tekstur antara P0, P1, P2, dan P3. Berdasarkan uji warna, tekstu, aroma, dan rasa maka dari 4 macam perlakuan yaitu terbaik adalah P0 dengan warna kuning muda, tekstur sangat renyah, aroma kurang kuat, rasa enak.

 

Cocoa pods have not been used optimally by farmers, even most of them are disposed of around cocoa trees. Cocoa pod peel waste can be used optimally by processing it into a product that has a selling value, namely by managing it into a cocoa skin cracker. This study aims to determine the difference in the quality of the cocoa skin crackers with a mixture of tapioca and flour crackers using an organoleptic test (preferred test = hedonic)in terms of color, texture, aroma and taste, as well as to determine the best quality of cocoa skin crackers and create innovations in making crackers. . The research location is in Gianyar, the research time is March-July 2021. This type of research uses an experiment with 4 treatments with 20 replications, namely P0 (0% crackers with cocoa skin, 50% tapioca flour, 50% wheat flour), P1 (crackers with substitution 25% cocoa skin, with 37.5% tapioca flour, 37.5% wheat flour), P2 (crackers with a substitution of 50% cocoa skin, with 25% tapioca flour, 25% wheat flour), and P3 (crackers with substitution of 75% cocoa skin, with 12.5% tapioca flour, 12.5% wheat flour) using 20 panelists. Analysis of data from organoleptic tests, namely color, texture, aroma, and taste used the Kruskal Wallis Test. The results showed that there was a significant difference (p<0.05) in taste and color between P0, P1, P2, and P3, and there was no significant difference (p>0.05) in aroma and texture between P0, P1, P2, and P3. Based on the color, texture, aroma, and taste tests, out of the 4 types of treatment, the best was P0 with light yellow color, very crunchy texture, less strong aroma, good taste.

Author Biography

I Wayan Oktayasa, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Diploma III Perhotelan

References

Erna, R. M. 1998. Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L). Skripsi: Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor. https://doi.org/10.25077/1131205002

Ismail, D., Putra, P.E. 2013. Statistika II. Modul Statistika Komputasi STPBI dan SPB Denpasar. Penerbit STPBI.

Mattjik, A.A dan I.M. Sumertajaya. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Jilid 1. Bogor: IPB Press.

Misbahudin, I. H. 2013. Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Misbahudin, Iqbal Hasan. 2013, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta, Bumi Aksara.

Nurhadi, B., & Nurhasanah, S. 2010. Sifat Fisik Bahan Pangan. Bandung: Widya Padjajaran.

Pantiyasa, I Wayan. 2015. Pedoman Tugas Akhir Diploma III Perhotelan. STPBI : Denpasar.

Roesmanto, J. 1991. Kakao: kajian sosial- ekonomi. Aditya Media, Yogyakarta.

Rohaendi, D. 2013. Memproduksi kerupuk sangrai. Gramedia Pustaka Utama.

Soekarto, S. 1985. Penelitian Organoleptik. Jakarta: Bhratara Karya Aksara. Sudjana, 2005. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung : Tarsito.

Amertaningtyas, D. 2011. Mini review: Pengolahan kerupuk “Rambak” kulit di Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science), 21(3), 18-29.

Azizah, D. N., Kumolowati, E., & Faramayuda, F. 2014. Penetapan kadar flavonoid metode AlCl3 pada ekstrak metanol kulit buah kakao (Theobroma cacao L.). Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(2), 33-37. https://doi.org/10.26874/kjif.v2i2.14

Inayah, N., Jauhariyah, N. A., Komarudin, K., & Mahbub, M. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Kulit Kakao. loyalitas, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 240-250. https://doi.org/10.30739/loyal.v2i2.497

Jusmiati, J., Rusli, R., & Rijai, L. 2015. Aktivitas antioksidan kulit buah kakao masak dan kulit buah kako muda. Jurnal Sains dan Kesehatan, 1(1), 34-39. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i1.13

Negara, J. K., Sio, A. K., Rifkhan, R., Arifin, M., Oktaviana, A. Y., Wihansah, R. R. S., & Yusuf, M. 2016. Aspek mikrobiologis, serta Sensori (Rasa, Warna, Tekstur, Aroma) Pada Dua Bentuk Penyajian Keju yang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(2), 286-290. https://doi.org/10.29244/jipthp.4.2.286-290

Permadi, M. R., Oktafa, H., & Agustianto, K. 2019. Perancangan Pengujian Preference Test, Uji Hedonik Dan Mutu Hedonik Menggunakan Algoritme Radial Basis Function Network. Sintech (Science and Information Technology) Journal, 2(2), 98-107. https://doi.org/10.31598/sintechjournal.v2i2.282

Putra, A. E. P., & Destiara, Y. 2021. Potensi dan Respon Masyarakat pada Pengolahan Kulit Kakao Menjadi Krupuk di Desa Sidomakmur Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur. Jurnal Bakti Agribisnis, 7(01), 19-28. https://doi.org/10.53488/jba.v7i01.98

Sartini, M. N. 2012. Djide, dan N. Duma, Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao Sebagai Sumber Bahan Aktif Untuk36.

Yuliani, F., & Gazali, F. 2020. Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Sebagai Sumber Antioksidan Alami. Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and Development, 2(4), 119-124.

Zulfahmi, A. N., & Swastawati, F. 2014. Pemanfaatan Dagingikan Tenggiri (Scomberomorus Commersoni) Dengan Konsentrasi Yang Berbedapada Pembuatan Kerupuk Ikan. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(4), 133-139. https://doi.org/10.15578/jpbkp.v17i2.842

Wahyuni, Y. 2019. Pengaruh Lama Pengukusan Terhadap Kualitas Kerupuk Singkong Dengan Bahan Dasar Tepung Casava. Agrica, 12(2), 131-136. https://doi.org/10.37478/agr.v12i2.307

Amin, N. A. 2013. Pengaruh Suhu Fosforilasi Terhadap Sifat Fisikokimia Pati Tapioka Termodifikasi. Skripsi. Program Studi Ilmu Dan Teknologi PanganJurusan Teknologi PertanianFakultas PertanianUniversitas Hasanuddin. https://doi.org/10.6066/jtip.2017.28.2.159

Bhattacharjee, R., & Kumar, P. L. 2007. Cacao. In Technical crops (pp. 127-142). Springer, Berlin, Heidelberg.

Fathoni, 2019. Jenis dan Sifat Penelitian. Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Hesy) Falkutas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (Iain). https://doi.org/10.30596/intiqad.v11i1.2445

Inggrid, H. M., & Santoso, H. 2014. Ekstraksi antioksidan dan senyawa aktif dari buah kiwi (Actinidia deliciosa). Research Report-Engineering Science, 2.

Lestari, Tri Puji. 2015. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan KarirMenjadi.

Malhotra, Naresh, 2007. Marketing Research: an applied orientation, pearson education, inc., fifth edition. New Jersey : USA.

Mawaddah, Y. A. 2018. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Edible Coating Tepung Terigu Terigu Terhadap Umur Simpan Buah Stroberi (Fragraria anannasa) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Mustafa, A. 2015. Analisis proses pembuatan pati ubi kayu (tapioka) berbasis neraca massa. Agrointek, 9(2), 118-124. https://doi.org/10.21107/agrointek.v9i2.2143

Nur Afifah, D., & Anjani, G. 2008. Sistem produksi dan pengawasan mutu kerupuk udang berkualitas ekspor. Seminar Nasional PATPI 2008.

Pinasthika, R. 2015. Fortifikasi Tepung Tulang Nila Merah Sebagai Sumber Kalsium Terhadap Tingkat Kesukaan Kerupuk Rumput Laut (Doctoral dissertation). https://doi.org/10.14710/jnc.v2i1.2121

Pramitasari, D. 2010. Penambahan ekstrak jahe (zingiber officinale rosc.) dalam pembuatan susu kedelai bubuk instan dengan metode spray drying: komposisi kimia, sifat sensoris dan aktivitas antioksidan. https://doi.org/10.26630/jk.v7i1.112

Purwanti, H. 2011. Inovasi Pembuatan Kerupuk Bawang Dengan Substitusi Tepung Kentang Hitam (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R & D.Jakarta: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yanti, L. 2013. Potensi dan Peluang Pengembangan Teknologi Pengolahan Melinjo dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Provinsi Jambi.

Published

2022-12-30

How to Cite

Oktayasa, I. W. (2022). Perbedaan uji organoleptik kualitas kerupuk kulit daging kakao ( theobroma cacao l ) dengan kerupuk campuran tapioka dan terigu: Differences in organoleptic test quality of cacao meat skin crackers (theobroma cacao l) with tapioca and wheat mixed crackers. Jurnal Ilmiah Pariwisata Dan Bisnis, 1(12), 3364 -3391. https://doi.org/10.22334/paris.v1i12.236