Implementasi Metode Up-Selling di Potato Head Beach Club
DOI:
https://doi.org/10.22334/paris.v2i2.318Keywords:
Implementasi, Up-selling, PramusajiAbstract
Implementasi metode up-selling kurang optimal dilakukan oleh pramusaji di Potato Head Beach Club. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya tindak lanjut dan pemeliharaan terhadap standar up-selling yang dilakukan oleh pramusaji di Potato Head Beach Club. Tujuan penelitian adalah mengetahui implementasi dan faktor-faktor pramusaji melakukan metode up-selling di Potato Head Beach Club. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode up-selling berdasarkan teori ahli yang diterapkan pada standar operasional prosedur di Potato Head Beach Club sudah dilaksanakan dengan baik seperti: mencari calon pelanggan/pembeli, melakukan pendekatan kepada calon pelanggan/pembeli, presentasi dan demonstrasi, mengatasi keberatan atau penolakan, penutupan. Namun ada satu (1) poin yang belum di lakukan dengan baik, yaitu melakukan tindak lanjut dan pemeliharaan seperti melakukan quality check terhadap makanan yang disajikan. Faktor yang mendukung pramusaji dalam mengimplementasikan up-selling adalah product knowledge, first impression dan pendekatan yang pramusaji dilakukan dan faktor cuaca. Manajemen Potato Head Beach Club diharapkan agar lebih meningkatkan pelatihan tentang product knowledge dan memaksimalkan implementasi up-selling di Potato Head Beach Club, agar tetap sejalan dengan standar yang sudah di tetapkan oleh perusahaan.
The implementation of the less than optimal up-selling method was carried out by the waitress at Potato Head Beach Club. This can be seen from the lack of follow-up and maintenance of up-selling standards by the waiters at Potato Head Beach Club. The purpose of the study was to determine the implementation and factors of the waiter doing the up-selling method at Potato Head Beach Club. The study used a qualitative descriptive approach with data collection methods by observation, interviews, and documentation studies. The results show that the implementation of the up-selling method based on expert theory applied to standard operating procedures at Potato Head Beach Club has been carried out well such as: looking for prospective customers/buyers, approaching potential customers/buyers, presentations and demonstrations, overcoming objections or complaints, rejection, and farewell. However, there is one (1) point that has not been done well, namely carrying out follow-up and maintenance such as conducting quality checks on the food served. Factors that support waiters in implementing up-selling are product knowledge, first impressions and the approach that the waiter takes and weather factors. Potato Head Beach Club management is expected to improve training on product knowledge and implementation of up-selling at Potato Head Beach Club, in order to stay in line with the standards set by the company.
References
Atmodjo, M. W. dan S. Fauziah. 2016. Professional Waiter – Pramusaji Ahli. Yogyakarta: Andi
Badan Pusat Statisik Provinsi Bali. 2021. Perkembangan Pariwisata Provinsi Bali Januari 2021
Harnifah, H. 2002. Implementasi Kebijakan Dan Politik. Bandung: PT Mutiara Sumber Widya
Hartono, M.A. 2021. Peran Waiter Dan Waitress Dalam Penerapan Strategi Up-Selling Pada Masa Covid-19 Di Branche Restaurant Golden Tulip Hotel Resort Batu. Tugas Akhir Prpgram Studi Diploma III Perhotelan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Muhammadyah Jember
Hasibuan, S.P. Melayu 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Insani, I. 2010. Standar Operasional Prosedur (SOP) Sebagai Pedoman Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Dan Kinerja Organisasi Pemerintah. Penyempurnaan Makalah pada Workshop Manajemen Perkantoran di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bandung
Irawan, B. 2018. Peranan Petugas Reservasi Dalam Meningkatkan Penjualan Kamar Melalui System Up-Selling Pada Front Office. Program Studi Diploma III Pariwiata Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Mataram
Khairunisa, V. 2018. Peranan Pramusaji Dalam Meningkatkan Penjualan Makanan Dan Minuman Di Swiss Café Grand Swiss-Bel Hotel Medan. Tugas Akhir Program Studi Diploma III Perjalanan Wisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara
Kotler, P. dan G. Armstrong. 2004. Principle of Marketing. New Jersey: Prentice Hall
Kotler, P. dan L. K. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ke 13 Terjemahan Bob Sabran. MM. Penerbit Erlangga. Jakarta
Marsum, W.A. 2005. Restoran Dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi
Moleong. 2014. Meodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Pantiyasa, I W. 2013. Metodologi Penelitian. Denpasar: Sekolah Tinggi Pehotelan Bali International
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia No.11 Tahun 2014 Tentang Standar Restoran
Sailendra, A. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP.Yogyakarta: Trans Idea Publising
Schiffman, S. 2005. Upselling Techniques: That Really Work! Avon: Adams Media.
Setiawan, G. 2004. Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Sharma, K. 2015. Upselling –A High Revenue Technique for Hotels. SPC ERA International Journal of Business And Management. Vol. 3 (7) p 62-68.
Sugiarto, E dan S Sulartiningrum 1996. Pengantar Akomodasi Dan Restoran. Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama
Usman, N. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Bandung: CV Sinar Baru
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Putu Agus Krisna Dinatai, Gusti Agung Mirah Sanjiwani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.